Unik dan Ramah Lingkungan, SMA Zaha 1 Luncurkan Tempat Tisu Ecoprint

Salah satu kegiatan ekstrakurikuler SMA Zaha 1 yaitu ekstra membatik  luncurkan produk perdana yaitu tempat tisu yang unik dan ramah lingkungan pada selasa (27/12). Karya ini diluncurkan dalam pameran dan bazar dalam rangkaian clasmmeeting yang bertajuk Ramayani “ramainya classmeeting cairkan kondisi” yang diselenggarakan oleh OSIS puteri SMA Zaha 1. Ratusan santri pesantren Zainul Hasan memadati stand pameran yang di gelar di halaman pesantren putri ini, dalam hitungan menit tempat tisu unik ini ludes di borong pengunjung.

Teknik membatik yang di pilih  adalah ecoprint yang merupakan teknik membatik yang menggunakan daun tumbuhan sebagai dasar polanya. Pembina ekstra membatik Ilmiyatus Syahro mengatakan alasan memilih teknik ecoprint karena teknik ini tidak menggunakan bahan kimia dalam menentukan polanya dan memanfaatkan limbah organik dari dedaunan yang ada di sekitar kita.

“Ecoprint ini sengaja di angkat agar santri SMA Zaha 1 lebih peka terhadap pemanfaatan limbah lingkungan dan membuat karya yang tidak mencemari lingkungan dengan bahan kimia yang berbahaya. Mereka di tuntut berpikir kreatif memadu madankan jenis bunga dan dedaunan yang ada di lingkungan” terang guru sejarah ini.

Proses Pembuatan Batik Ecoprint

Ia juga menjelaskan teknik pembuatan tempat tisu ini mulai dari pemilihan kain dasar, hingga penguncian warna.Pertama adalah tahap moderan yaitu kain dibersihkan dari bahan kimia dan kotoran yang menempel dengan mencucinya dengan deterjen. Tahap kedua adalah membatik ecoprint dengan teknik pounding yaitu daun yang telah di pilih di bersihkan dengan air hingga kondisi daun lembab, kemudian di pukul perlahan pada kain hingga warna daun menempel di kain kemudian kain yang sudah bergambar dikeringkan sehari semalam. Tahap ketiga fixination, yaitu penguncian warna, kain yang sudah bergambar di rendam dengan air tawas selama 10 – 20 menitan agar warna awet dan tidak mudah luntur, kemudian di keringkan. Setelah benar – benar kering barulah kain batik ecoprint ini dijahit menjadi tempat tisu.

“Target kami di semester dua adalah membuat baju dari batik ecoprint yaitu dengan teknik steaming yang memadukan dedaunan dan bunga menjadi motif yang cantik dan unik” tuturnya. [ais]