Sambut Kurikulum Baru, SMA Zaha 1 gelar In House Training Implementasi Kurikulum Merdeka

Genggong – Dalam rangka menyambut kurikulum baru, SMA Zainul Hasan 1 menggelar In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum Merdeka pada ahad (7/8) di Aula SMA Zaha 1. Kegiatan yang dimulai pada pukul 8 ini dihadiri oleh seluruh tenaga pendidik SMA Zaha 1, delegasi SMP Unggulan Zaha, SMP plus Zaha 1 dan SMA Unggulan BPPT Hafshawati.
In House Training adalah sebuah program pelatihan dengan materi, waktu serta tempat pelatihan ditentukan sesuai dengan permintaan. SMA Zaha 1 mengadakan IHT ini untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka yang akan diterapkan serentak pada tahun 2024 mendatang.
Narasumber dalam kegiatan ini yaitu Drs. Djoko Suryanto, M.Pd pengawas dikmen cabang dinas wilayah Probolinggo) dan H. Saiful Bahri, S.Pd,M.Pd  yang merupakan tim penyusun CP PUSMENJAR KEMDIKBUDRISTEK Jakarta.
Materi IHT ini  dibuka oleh Djoko Suryanto, yang menjelaskan bahwa penerapan kurikulum merdeka ujung tombaknya adalah guru. “ Apapun kurikulumnya, mau ganti berapa kalipun kualitas pendidikan tidak akan meningkat jika cara mengajar guru masih menggunakan pendekatan teacher centered. Pembelajaran yang baik diawali pendahuluan yang memancing keingintahuan siswa, kegiatan inti yang berpusat di siswa dan guru bertindak sebagai fasilitator.Apalagi pada IKM ini pembelajaran yang diharapkan adalah pembelajaran yang terdifererensiasi yaitu pembelajaran yang memenuhi kebutuhan gaya belajar setiap siswanya.,” terang pengawas SMA Zaha 1 ini.
Pada sesi kedua, suasana mulai pecah karenao antusias peserta IHT mendengarkan penjelasan dari narasumber kedua. Saiful Bahri memaparkan mulaii dari penyusunan KOSP, ATP, modul ajar dan modul proyek penguatan profil pelajar pancasila. Peserta yang dibagi perkelompok mata pelajaran mendapat bimbingan penyusunan perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan kurikulum merdeka.
“Kurikulum merdeka merupakan penyederhanaan dari kurikulum sebelumnya, tidak ada penjurusan, materi lebih sedikit serta adanya proyek penguatan profil pelajar pancasila (p5) “ papar guru bahasa Inggris SMAN 1 Kota Probolinggo ini.
Kepala SMA zaha 1 Gus Bos dalam sambutannya menuturkan bahwa IHT ini sangat perlu diadakan. “IHT ini merupakan kegiatan yang ditunggu oleh guru SMA Zaha 1, karena rasa keingintahuan tentang kurikulum merdeka dan kesulitan menyusun perangkat mengajarnya dan output yang diharapkan dari IHT ini adalah tersusunnya perangkat pembelajaran terutama bagi guru kelas 10.[ais/fir]