Galakkan kewirausahaan, SMA Zaha 1 Giatkan Studi Banding ke UMKM

Genggong – Implementasi Kurikulum Merdeka yang mulai di terapkan oleh SMA Zaha 1 pada tahun ajaran ini menjadikan adanya perubahan struktur kurikulum. Ciri khas kurikulum merdeka dibanding dengan kurikulum – kurikulum sebelumnya yakni adanya kegiatan kokurikuler,selain intrakurikuler dan ekstrakurikuler yaitu proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5). Dalam proyek perdana P5 ini SMA Zaha 1 mengambil tema kewirausahaan. Salah satu kegiatan yang disusun oleh setiap koordinator P5 yaitu mengadakan studi banding ke UMKM. UMKM yang di pilih yaitu galeri batik tulis Dewi Rengganis di desa Jatiurip dan Kelompok Usaha Bersama Sale Pisang Barsah desa Patemon kecamatan Krejengan,kabupaten Probolinggo (3/10).
Studi banding ini diikuti oleh siswa kelas X SMA Zaha 1 yang di bagi per kelas secara bergilir. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan outingclass ini, terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan pada pemilik UMKM. Mulai dari ide bisnis, proses produksi hingga pemasaran. Para pemilik UMKM dengan sabar memberikan pengarahan dan motivasi dalam menjadi wirausahawan sukses.
“ Usaha ini tidak bimsalabim besar,namun butuh proses yang panjang. Saat memulai memperkenalkan produk sale pisang ini saya mulai dari toko- toko kecil dengan kemasan yang kurang menarik. Namun seiring waktu, usaha bertambah besar hingga memiliki sepuluh karyawan. Selain kita mendapat penghasilan kita juga bisa membuat lapangan pekerjaan terutama untuk tetangga sekitar.” Ungkap Ibu Hj. Nur pemilik UMKM Sale Pisang Barsah dalam pemaparannya.
Koordinator P5 SMA Zaha 1 , Ustad Abdullah menjelaskan studi banding ini adalah salah satu rangkaian dari kegiatan P5 tema kewirausahaan. “Tiap koordinator per kelas sudah menyusun jurnal P5 selama 4 bulan ini, sekitar satu bulan kemarin siswa sudah mendapat materi kewirausaan dan minggu ini jadwalnya studi banding ke UMKM. Memang sengaja kita cari lokasi UMKM yang dekat dengan sekolah, yang penting tujuannya kita dapatkan. Yaitu komparasi materi dikelas dan penerapan di lapangan” papar wakil kepala sekolah bagian kurikulum ini. Ustad Abdullah juga menjelaskan setelah dua tempat ini, masih ada dua tempat yang akan dikunjungi setelah santri selesai libur maulid.[ais]